Sebagai praktisi yang telah membimbing ribuan pemula selama lebih dari satu dekade, saya tahu bahwa penghalang terbesar untuk memulai bukanlah biaya, melainkan rasa takut akan istilah teknis yang terdengar rumit. Padahal, konsepnya sangat sederhana. Artikel ini hadir sebagai jembatan Anda. Saya telah merangkum 10 istilah hidroponik paling fundamental yang wajib Anda ketahui. Anggap ini sebagai “kamus saku” Anda. Memahami istilah-istilah ini bukan hanya akan membuat Anda terdengar pintar, tetapi juga akan menyelamatkan tanaman Anda dari kegagalan.
Saat pertama kali terjun ke dunia hidroponik, rasanya seperti mendarat di negara asing. Anda melihat orang-orang di forum berbicara dengan bahasa yang aneh: “Cek PPM-nya berapa?”, “Awas pH swing!”, “Sudah pindah ke net pot?”. Jika Anda merasa pusing mendengar semua itu, tarik napas dalam-dalam. Anda tidak sendirian.
Mari kita bedah satu per satu dengan bahasa manusia, bukan bahasa laboratorium.
Istilah Hidroponik Wajib Tahu
1. Media Tanam (Substrat)
Di pertanian konvensional, media tanam adalah tanah. Di hidroponik, media tanam adalah pengganti tanah yang tidak mengandung nutrisi (inert).
- Fungsi: Hanya sebagai pegangan akar agar tanaman bisa berdiri tegak dan menyimpan air sementara.
- Contoh Populer: Rockwool, arang sekam, cocopeat (serabut kelapa), dan hydroton (bola tanah liat).
2. Rockwool
Ini adalah “superstar” media tanam hidroponik.
- Apa itu: Bukan wol dari batu, melainkan serat mineral ringan yang dibuat dari batuan vulkanik yang dipanaskan dan dipintal seperti gula kapas.
- Kenapa Penting: Rockwool memiliki kemampuan menyerap air yang luar biasa sekaligus menyimpan udara (oksigen) yang cukup. Ini adalah media terbaik untuk menyemai benih karena steril dan praktis. (Otoritas)
3. Nutrisi AB Mix
Makanan utama tanaman hidroponik.
- Apa itu: Pupuk racikan khusus yang mengandung unsur makro dan mikro lengkap. Disebut “AB Mix” karena selalu dijual dalam dua botol terpisah: Pekatan A (biasanya Kalsium) dan Pekatan B (biasanya Sulfat & Fosfat).
- Kenapa Terpisah: Jika A dan B dicampur dalam keadaan pekat, mereka akan bereaksi membentuk gumpalan/endapan yang tidak bisa diserap tanaman. Mereka hanya boleh bertemu saat sudah dilarutkan dalam air tandon yang banyak.
4. pH (Potential of Hydrogen)
Ukuran tingkat keasaman atau kebasaan air.
- Skala: 0-14 (7 adalah netral). Di bawah 7 asam, di atas 7 basa.
- Kenapa Wajib Tahu: Akar tanaman memiliki “selera makan” yang spesifik. Sebagian besar sayuran hanya mau menyerap nutrisi jika pH air berada di angka 5.5 hingga 6.5. Di luar angka itu, tanaman akan mogok makan (nutrient lockout) meski nutrisinya banyak.
5. PPM (Parts Per Million)
Satuan untuk mengukur kepekatan atau “kekentalan” larutan nutrisi Anda.
- Analogi: Bayangkan Anda membuat kopi. PPM mengukur seberapa banyak bubuk kopi yang Anda masukkan ke dalam air.
- Penggunaan: Semakin tinggi angka PPM, semakin pekat nutrisinya. Tanaman bayi butuh PPM rendah (tipis), tanaman dewasa butuh PPM tinggi (pekat). Anda mengukurnya menggunakan alat bernama TDS Meter.
6. EC (Electrical Conductivity)
Saudara kembar dari PPM.
- Apa itu: Mengukur kemampuan air menghantarkan listrik. Karena nutrisi adalah garam mineral, semakin banyak nutrisi, semakin mudah air menghantarkan listrik.
- Bedanya dengan PPM: Hanya beda satuan ukur, seperti Meter vs Yard. Di Indonesia, kita lebih umum menggunakan PPM, tapi di Eropa atau pertanian komersial, EC lebih sering dipakai.
7. Net Pot
Wadah kecil berlubang-lubang tempat kita menaruh tanaman.
- Fungsi: Lubang-lubang (jaring) di samping dan bawahnya memungkinkan akar tanaman tumbuh keluar dengan bebas untuk mencapai air nutrisi. Net pot biasanya dimasukkan ke dalam lubang pipa PVC atau styrofoam.
8. Sumbu (Wick)
Istilah ini merujuk pada sistem hidroponik paling dasar (Wick System).
- Cara Kerja: Kain (biasanya flanel) yang menghubungkan air nutrisi di bawah dengan media tanam di atas.
- Fungsi: Memanfaatkan gaya kapilaritas untuk menarik air ke atas, menjaga akar tetap lembab tanpa perlu pompa listrik. Penyelamat bagi pemula dan anak kos!
9. Aerator (Pompa Udara)
Alat yang sama yang Anda lihat di akuarium ikan, yang menghasilkan gelembung.
- Pentingnya di Hidroponik: Akar tanaman bisa mati lemas jika terendam air yang diam. Aerator meniupkan oksigen ke dalam air, mencegah akar busuk dan memacu pertumbuhan yang jauh lebih cepat. Wajib untuk sistem Rakit Apung (Floating Raft).
10. Bolting
Mimpi buruk petani selada di daerah panas.
- Apa itu: Fase ketika tanaman sayuran (seperti selada atau sawi) tiba-tiba tumbuh memanjang ke atas dan mengeluarkan bunga sebelum waktunya.
- Akibatnya: Rasa daun berubah menjadi sangat pahit dan teksturnya keras.
- Penyebab: Biasanya karena suhu lingkungan atau suhu air tandon yang terlalu panas.
Langkah Selanjutnya: Jangan Hanya Menghafal!
Sekarang Anda sudah memegang “kunci” bahasanya. Jangan hanya dihafal. Ambil satu set istilah hidroponik ini dan praktikkan. Beli rockwool, racik AB Mix, dan cek pH air Anda. Dengan memahami 10 kata ini, Anda sudah lebih pintar dari 90% orang yang baru mencoba-coba tanpa ilmu. Selamat berkebun dengan percaya diri!
